Menginstall FreeBSD

Setelah sekian lama tertunda, akhirnya tercapai juga hasrat terpendam ini mengintsall freebsd. Sebenarnya, paket isonya sudah sejak lama saya download. FreeBSD yang saya download adalah versi 7.1, yang mana kalau saya lihat dari urutan versinya, 7.1 merupakan versi terbaru dari FreeBSD.

Setelah menyiapkan mesin yang akan diinstall, saya mulai menyiapkan cd1 instalasi. Ketika muncul menu instalasinya, saya seperti kembali menjadi seorang pemula dalam hal install menginstall. Semuanya terasa baru. Berbeda sekali jika saya menginstall linux. Terasa lebih mudah melakukannya di linux. Pada FreeBSD, saya tidak menemukan menu install yang cantik, selain tampilan Text User Interface yang dibuat warna-warni.

Cukup lama juga saya berjuang mencari cara install FreeBSD. Akhirnya karena tidak kunjung ada hasil, saya mulai mencari literatur di google. Lalu saya menemukan link menarik. Sebuah dokumentasi instalasi. Saya melupakan suatu hal mendasar dari sebuah unix operating system, dan juga turunannya, maupun kloningannya. Yaitu, BACA MANUAL. Selalu baca manual untuk langkah pertama, kalau bisa seterusnya. Manual FreeBSD secara lengkap disajikan di link ini

http://www.freebsd.org/doc/en_US.ISO8859-1/books/handbook/index.html


Setelah selesai proses instalasi, kembali saya dikejutkan dengan masalah baru. Saya menginstall FreBSD denagn paket manual. O O... lumayan pusing, tapi sekaligus menantang. Yang bikin kaget , ternyata di awal, freeBSD itu kalau kita ssh, tidak bisa langsung root. Dan setelah login ke user biasapun, belum tentu juga bisa langsung ke root menggunakan command su -. Wow, sangat restrikted. Akhirnya, saya akses dulu ke servernya secara fisik, dan login sebagai root. Agar user biasa bisa mengakses ke root menggunakan su, maka user tersebut harus masuk menjadi 1 bagian dengan grup wheel. berikut perintahnya


pw user mod rito -G wheel


setelah mengeksekusi perintah tersebut, barulah account saya bisa menggunakan su.

Seperti saya ceritakan di atas, ternyata paket yang install paket minimal, jadi isinya pun minimal. Wah semakin repot. Bahkan freeBSD yang saya install ini tidak ada wget nya untuk mendownload paket dari internet. MAsalah lain yang muncul, ternyata untuk membaca cdrom, harus di mount secara manual. Langkah-langkahnya , kurang lebih seperti ini,

1. cek dulu dengan dmesg (untung command ini standar di semua unix dan kloningannya). hasilnya, saya menemukan ini


$ dmesg | grep cd
acd0: CDROM at ata0-master UDMA33
GEOM_LABEL: Label for provider acd0 is iso9660/FreeBSD_Install.
acd0: CDROM at ata0-master UDMA33
GEOM_LABEL: Label for provider acd0 is iso9660/FreeBSD_Install.


ternyata, label device di FreeBSD, berbeda dengan linux. kalau di linux, device cdrom akan diletakkan di cdrom, tapi kalau FreeBSD, dikenali sebagai acd0. Setelah dikenali spt itu, langkah selanjutnya adalah mount.

2. Ada cerita menarik di mount ini. Biasanya, untuk me-mount device, opsi mountingnya selalu saya menggunakan auto, karena di linux, dengan auto, maka mount akan mencari tipe File system yang sesuai dengan device tersebut. Hal ini ternyata tidak bisa dilakukan di FreeBSD. Jadi, kembali ke awal, baca manual lagi, dengan perintah man mount. Di sana saya menemukan, agar dikenali, file system untuk cdrom adalah cd9660. sehingga comman untuk melakukan mount adalah


mount -t cd9660 /dev/acd0 /cdrom


Setelah itu, baru deh dapat dikenali cdromnya.

Ya , seperti itu saya berkenalan dengan freeBSD. selebihnya, saya akan mencoba lebih dalam dengan sistem operasi ini, karena kalau saya baca di internet, sistem operasi ini menawarkan kestabilan, dan keamanan. 2 hal ini yang akan coba saya gali lebih jauh.

Secara keselurahan, karena freeBSD adalah truly Unix, jadi ada sedikit perbedaan jika kita sebelumnya menggunakan linux. Tidak banyak, tapi cukup terasa. Tapi kalau kita sudah terbiasa dengan linux, terutama dengan command-command pada Text user Interface, maka kita akan cepat terbiasa di freeBSD. Mungkin ada baiknya bagi pengguna linux modern (baca : GUI), untuk mencoba juga bermain-main dengan command aatu console. Karena menurut saya, di sanalah kekuatan linux, maupun unix dan sistem turunannya.

Komentar

Tips Trik Komputer mengatakan…
WIH...SETAN MERAH....,,BOLEH TUH...MAKASIH KAK

Postingan Populer